Penentuan jalur adalah hal yang penting dalam proses transportasi dan pertukaran informasi pada sebuah jaringan WSN (Wireless Sensor Network). Perpindahan data dari node asal menuju node tujuan harus dilakukan dengan mempertimbangkan nilai dari kriteria-kriteria yang ada pada setiap node selama perjalanan, agar data dapat dikirim dengan optimal dan efisien. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jalur terbaik berdasarkan beberapa kriteria. Metode SAW (Simple Additive Weighting) merupakan algoritma MCDM (Multi Criteria Decision Making) sedangkan Dijkstra merupakan algoritma shortestpath yang hanya dapat mempertimbangkan satu kriteria saja. Untuk mencapai tujuan utama, yaitu, menentukan jalur terbaik, diterapkan algoritma SAW-Dijkstra. Pada penelitian ini, algoritma gabungan SAW-Dijkstra ditinjau dan diperbandingkan dengan algoritma SAW tanpa Dijkstra dalam sebuah skema jaringan dengan nilai kriteria yang sama menggunakan simulasi pada sebuah aplikasi web yang telah dirancang sedemikian rupa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa algoritma SAW-Dijkstra mendapatkan kinerja yang lebih baik, dimana pada jaringan 4x3, SAW memperoleh nilai rata-rata delay dan loss sebesar 51.8 dan 20.5, sedangkan SAW-Dijkstra memperoleh nilai rata-rata sebesar 33.5 dan 13.4, sehingga SAW-Dijkstra lebih optimal 35.33% (delay) dan 34.63% (loss) dibandingkan dengan SAW, begitu pula pada jaringan 5x5, SAW memperoleh nilai rata-rata delay, loss, throughput dan jitter sebesar 76.2, 41.1, 4930.6, dan 104.1 sedangkan SAW-Dijkstra memperoleh nilai rata-rata sebesar 47.8, 22.2, 2836.3 dan 67, sehingga SAW-Dijkstra lebih optimal 37.27% (delay), 45.99% (loss), 42.48% (throughput), dan 35.64% (jitter) dibandingkan dengan SAW. Algoritma SAW-Dijkstra dapat diterapkan pada berbagai macam topologi jaringan dengan berbagai macam skala dan juga dapat diterapkan tidak hanya khusus pada jaringan WSN, melainkan pada jaringan-jaringan yang lainnya.
Copyrights © 2024