Generasi Z menghadapi krisis eksistensial akibat tekanan akademik, tuntutan sosial, dan standar yang tidak realistis yang dibentuk oleh media sosial. Musik—terutama karya-karya Hindia—muncul sebagai medium reflektif yang mengartikulasikan kecemasan dan mendukung pencarian makna hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis untuk mengeksplorasi pengalaman subjektif mahasiswa Antropologi Budaya di Institut Seni Indonesia Padangpanjang dalam hubungannya dengan musik Hindia. Temuan wawancara menunjukkan bahwa lirik dan melodi Hindia memiliki resonansi emosional yang kuat, memberikan ruang bagi validasi emosi dan refleksi diri. Musiknya tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat terapeutik yang membantu individu menghadapi tantangan hidup, melepaskan diri dari tekanan sosial, dan merangkul keaslian diri. Penelitian ini menegaskan peran musik dalam mendorong kesejahteraan psikologis dan mendukung konstruksi makna personal di kalangan Generasi Z.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025