Uji kadar abu merupakan metode analisis penting pada ilmu pangan yang digunakan untuk menentukan jumlah mineral yang tersisa dalam suatu sampel setelah pembakaran pada suhu tinggi. Penelitian ini mengevaluasi kadar abu pada nuget pisang sebagai inovasi kuliner yang menggabungkan pisang dengan tekstur nuget. Sampel diuji menggunakan metode gravimetri, dengan pembakaran pada suhu 550–600 °C. Hasil menunjukkan bahwa sampel D1 memiliki kadar abu sebesar 0,0097%, sedangkan D2 sebesar 0,0066%. Perbedaan ini mengindikasikan bahwa komposisi bahan dan proses pengolahan memengaruhi kandungan mineral produk. Mineral berperan penting pada nilai gizi dan kualitas nuget pisang. Penelitian ini mengidentifikasi potensi nuget pisang sebagai makanan bernutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan diet masyarakat. Kadar abu yang lebih tinggi pada sampel D1 menunjukkan kandungan mineral yang lebih banyak, berkontribusi pada manfaat kesehatan, seperti pembentukan tulang dan fungsi metabolisme. Proses pengolahan, seperti pemanggangan dan penggorengan, juga berpengaruh terhadap hasil kadar abu. Informasi ini dapat membantu produsen mengoptimalkan formulasi produk untuk meningkatkan kualitas gizi dan memenuhi standar industri. Hasil ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan produk pangan berbasis pisang yang lebih beragam dan berkualitas. Nugget pisang diharapkan menjadi alternatif makanan sehat dan praktis yang sesuai dengan selera masyarakat, sekaligus berkontribusi pada diversifikasi produk pisang dan peningkatan nilai tambah komoditas lokal.
Copyrights © 2025