Kereta Api merupakan moda transportasi penumpang dan barang yang memiliki berbagai keunggulan. Diantaranya kapasitas angkut yang besar, efisien, aman, serta nyaman. Salah satu faktor yang menunjang keamanan dan kenyamanan perjalanan Kerata Api adalah sistem suspensi. Sistem suspensi ini berfungsi meredam getaran akibat pergerakan kereta dan rel. Komponen penting dalam sistem suspensi adalah shock absorber, yang berfungsi meredam gaya osilasi dan mendispersikan energi kinetik dari guncangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur assembling shock absorber yang sesuai standar, viskositas oil damper yang tepat, serta pengaruh kondisi komponen terhadap kualitas shock absorber di PT KAI (Persero) UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dan komparatif untuk membandingkan dua variabel, yaitu viskositas oli SAE 10 dan SAE 40. Parameter pengujian meliputi grafik perbandingan antara force dan velocity, peak velocity, gas test, dan seal drag. Hasil menunjukkan bahwa oli SAE 40 dengan viskositas tinggi menghasilkan redaman yang lambat dan tidak memenuhi standar, terutama pada posisi rebound pada kecepatan 95mm/sec dengan force 363,19Kgf (di bawah batas toleransi 370-630 Kgf). Hasil gas test menunjukkan 6,67Kgf, serta pengujian seal drag sebesar 20,43Kgf telah melebihi standar 5-15Kgf. Sebaliknya, oli SAE 10 menunjukkan performa yang lebih baik. Pada posisi rebound, gaya tetap dalam batas standar, yaitu sebesar 401,45Kgf pada kecepatan 102,52mm/sec. Gas test sebesar 4,23 Kgf dan seal drag sebesar 7,07 Kgf juga memenuhi standar. Sehingga proses assembling dan viskositas yang dipakai dalam assembling sangat berpengaruh terhadap hasil pengujian. Pemilihan komponen shock absorber yang tidak sesuai standar dapat mempengaruhi hasil dari gas test dan seal drag. sebab berdampak pada hasil pengujian yang tidak sesuai standar.
Copyrights © 2025