Dalam era disrupsi digital, kemajuan teknologi telah mengubah secara drastis cara generasi muda mengakses dan memahami nilai keagamaan, yang berdampak pada meningkatnya polarisasi, radikalisasi, dan penyebaran konten ekstrem. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi efektif untuk penguatan pendidikan moderasi beragama melalui integrasi literasi digital, kurikulum adaptif, dan kolaborasi lintas sektor, guna membangun generasi muda yang toleran dan inklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif, melibatkan teknik analisis isi, kategorisasi data, analisis hermeneutika, serta interpretasi dan sintesis temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi digital telah menggeser otoritas keagamaan tradisional ke platform daring, sehingga menuntut inovasi dalam sistem pendidikan keagamaan. Strategi inovatif, seperti model blended learning dan penggunaan gamifikasi, terbukti efektif dalam meningkatkan literasi digital dan memperkuat internalisasi nilai-nilai moderat di kalangan remaja. Temuan ini menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum dan peningkatan kapasitas pendidik untuk mengatasi kesenjangan antara pendidikan tradisional dan dinamika digital. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting sebagai dasar pengembangan kebijakan pendidikan keagamaan yang responsif terhadap tantangan zaman, serta sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya dalam upaya menciptakan masyarakat yang harmonis dan toleran.
Copyrights © 2025