Skizofrenia merupakan gangguan mental yang masih dipahami secara terbatas oleh remaja, meskipun jumlah penderitanya di Indonesia cukup tinggi. Stigma dan diskriminasi terhadap penderita menjadi salah satu hambatan utama dalam upaya edukasi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketertarikan remaja terhadap film pendek sebagai media edukatif dalam meningkatkan literasi mengenai skizofrenia. Menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 61 responden berusia 17–24 tahun setelah mereka menonton film pendek bertema skizofrenia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja memiliki ketertarikan tinggi terhadap film pendek, terutama karena durasi yang singkat, alur cerita yang menarik, serta visual yang memikat. Responden juga menyatakan bahwa film pendek efektif dalam menyampaikan pesan edukatif dan mampu membangun pemahaman serta empati terhadap penderita skizofrenia. Temuan ini menunjukkan bahwa film pendek memiliki potensi besar sebagai media edukasi kesehatan mental yang relevan dan strategis untuk remaja, sekaligus sebagai sarana mengurangi stigma sosial terhadap gangguan jiwa.
Copyrights © 2025