Kota Palembang merupakan salah satu daerah yang berkembang pesat pasca pemberlakuan otonomi daerah sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, sekaligus sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekonomian daerah. Masalah banjir dan genangan di Kota Palembang yang terjadi hampir setiap musim hujan menjadi masalah yang mengkhawatirkan masyarakat dan pemerintah kota. oleh sebab itu, maka perlu dilakukan proses identifikasi bencana banjir di Kota Palembang berdasarkan data iklim tahun 2021 yang diperoleh dari data BMKG. Proses identifikasi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan curve fitting dan inversi garis. Dari proses ini maka akan dihasilkan grafik iklim yang bermanfaat sebagai dasar informasi dalam memitigasi, pertimbangan, dan perencanaan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwasannya curah hujan bulanan tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan rata-rata curah hujan 22 mm dan disusul bulan November sebesar 17,5583 mm. hal ini dapat mengindikasikan bahwasannya pada bulan November sampai dengan Desember rentan akan terjadi bencana banjir. Selain itu, penurunan lama penyinaran matahari yang signifikan terjadi diakhir tahun. Hal ini dapat diketahui bahwasannya dengan terjadinya penurunan lama penyinaran matahari, maka dapat mengindikasikan bahwasannya pada bulan November dan Desember didominasi oleh keadaaan cuaca mendung yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan. banjir dominan terjadi di bulan November sampai Desember karena disebabkan oleh tingkat curah hujan yang tinggi serta pasang dari sungai Musi.
Copyrights © 2025