Sistemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit inflamasi autoimun multisistem kronik yang ditandai dengan kerusakan jaringan akibat deposit autoantibodi dan kompleks imun. Penyakit ini lebih umum terjadi pada wanita usia produktif dan memiliki manifestasi klinik yang bervariasi, serta prognosis yang beragam. Data global WHO menunjukkan insiden SLE mencapai 5,14 per 100.000 orang per tahun, dengan prevalensi yang bervariasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data pada tahun 2022 di jawa barat sendiri, Terdapat lebih dari 30.000 orang penderita SLE. Sementara itu, tercatat sekitar 3000 orang di kota bandung dan tidak di ketahui angka prevalensi secara pastinya. Prevalensi SLE diperkirakan mencapai 10,5% di RS Hasan Sadikin Bandung, dengan angka mortalitas yang meningkat, terutama akibat infeksi. Penyebab SLE masih belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik, lingkungan, dan hormonal berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini. Tahapan asuhan keperawatan berisi pengkajian, diagnosaa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan. Lokasi pengambilan kasus di lakukan di ruang fresia RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan November 2024. Teknik pengumpulan data yang diambil yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, studi Pustaka, dan pemeriksaan fisik dengan menggunakan teori keperawatan orem. Berdasarkan pengkajian pasien Perempuan berusia 22 tahun, terjadi kelemahan otot disertai rasa nyeri pada ekstermitas bawah dengan nilai skala otot sebelah kanan 3 dan kiri 4. Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut, gangguan mobilitas fisik, dan ansietas. Perencanaan dan Tindakan keperawatan yaitu mengajarkan Latihan gerak ROM pasif dan mengajarkan cuci tangan 6 langkah. Evaluasi yang didapatkan adalah nyeri akut dan ansietas dapat teratasi,sedangkan gangguan mobilitas fisik membaik dengan nilai kekuatan skala otot ekstermitas bawah sebelah kanan 4 dan kiri 4. Pemberian asuhan keperawatan dapat menurunkan keluhan dan mempercepat proses penyembuhan pasien sehingga masalah dapat teratasi. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik mengenai strategi perawatan yang efektif untuk pasien SLE.
Copyrights © 2025