Kelompok tani memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan taraf hidup petani. Meski demikian, sebagian kelompok masih menghadapi kendala seperti rendahnya kapasitas sumber daya manusia, terbatasnya akses informasi, dan minimnya kemandirian dalam pengelolaan usaha tani. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pemberdayaan pada kelompok tani Tamallua berdasarkan lima dimensi pemberdayaan dan bagaimana penerapan konsep tersebut bagi kemajuan dan kesejahteraan kelompok tani Tamallua. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data secara interaktif, yaitu dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 dimensi pemberdayaan pada kelompok tani Tamallua yakni (Enabling) pemerintah telah menciptakan iklim yang mendukung dengan memberikan sosialisasi dan bantuan pertanian namun bantuan tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan petani seperti jenis obat hama yang tidak tepat. (Empowering) pelatihan yang diberikan sempat memperkuat pengetahuan dan keterampilan petani, namun tidak berkelanjutan. (Protecting) belum ada perlindungan khusus yang diberikan oleh pemerintah terhadap kelompok tani, namun hubungan antar anggota kelompok tetap harmonis dan kondusif. (Fostering) dukungan yang diberikan pemerintah menunjukkan kepedulian, namun belum konsisten dengan harapan petani. (Supporting) sudah ada upaya pemerintah dalam menjaga keseimbangan dan akses terhadap sumber daya melalui bantuan dan pelatihan. Namun, pelatihan yang tidak berkelanjutan menjadi tantangan tersendiri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025