Beberapa kebun dan pekarangan di perkotaan Indonesia belum dikelola secara optimal, salah satunya terjadi di Kelurahaan Mulyaharja, Kota Bogor. Urban farming bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kemanfaatan dari kebun dan pekarangan di perkotaan. Untuk memperkenalkan urban farming dengan kebermanfaatan yang optimal, sosialisasi dan pendampingan dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2021 di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor dengan sasaran anggota KWT Ciharashas. Diawali survei, diskusi, dan sosialisasi bersama pihak kelurahan, pengelola wisata, kelompok tani, dan tokoh masyarakat setempat, disepakati bahwa diperlukan aplikasi rain garden dan eco-enzyme sebagai salah satu cara mewujudkan urban farming yang efektif dan rendah biaya. Masyarakat yang awalnya tidak tahu dan bahkan belum pernah mendengar istilah rain garden dan eco-enzyme bersemangat melaksanakan kegiatan pembangunan plot contoh di lahan kelompok tani. Selain pemanfaatan lahan lebih optimal, aspek estetika dan kesehatan lingkungan mengalami perubahan ke arah positif. Pembangunan demplot instalasi rain garden disertai poster tentang petunjuk pembuatan eco-enzyme yang menarik dapat dipahami dengan mudah dan cepat oleh masyarakat. Pemilihan lokasi demplot di KWT yang berprestasi sekaligus berlokasi di sekitar tempat wisata tematik menjadikan upaya penyebaran informasi tentang rain garden dan ecoenzyme bisa lebih efektif.Â
Copyrights © 2024