Kurang energi dan protein (KEP) masih menjadi masalah di Indonesia dimana penduduk yang mengalami malnutrisi tahun 2006 masih 28% (Susenas, 2006) dan Indonesia berkomitmen mengurangi hingga mencapai 18% pada tahun 2015 (Wiwan 2008). Berbagai penelitian telah dilakukan tentang KEP dan tentang kelor (moringa olievera ) yaitu antara lain Golden dan Ramdath (1997) menyatakan pada kwashiorkor terjadi ketidakseimbangan antara radikal bebas dan enzim antioksidan, dimana produksi enzim antioksidan rendah sedangkan radikal bebas meningkat dan terjadi stres oksidatif. Penelitian Dulger et al 2002 melaporkan bahwa pada KEP terjadi stres oksidatif dan meningkatkan respon inflamasi yaitu terjadi peningkatkan antara lain Interleukin (IL) 6 dan Tumor Necrosis Faktor (TNF)α.Dan Liver sebagai pusat metabolisme pada keadaan KEP peka terhadap stres oksidatif dan akan mensekresi sitokin proinflamasi terutama oleh sel kupffer.Desain  penelitian menggunakan true eksperiment in vivo dengan  posttest only control graup desaign yaitu menguji sejauh mana perbedaan antara sampel grup kontrol negatif, kontrol positif dan sampel perlakuan.Hewan coba menggunakan tikus putih jantan rattus Norvergicus Strain Wistar berusia 2-3 bulan, berat badan 150-200gr. Sampel penelitian ini masing-masing kelompok berjumlah 4 dipilih secara simple random sampling meliputi  tikus  kontrol negatif yaitu tikus diberi diet normalselama 3bulan dan tikus dengan diet non protein selama 3 bulan sebagai  kontrol negatif  serta  P1, P2, P3 dan P4 merupakan kelompok perlakuan masing-masing diberikan diet non protein selama 2 bulan dan diet normal ditambah tepung daun kelor dengan dosis masing-masing 180,360,720, dan 1.440 mg/hari. Pengukuran IL-6,  TNFα dan NF-kB pada sel hepar dengan pemeriksaan imunohistokia dan hasil dilakukan analisa statistik One Way ANOVA.Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh tepung daun kelor terhadap penurunan  sekresi IL-6 secara signifikan  sedang pada penurunan TNFα, dan aktivitas NF-kB tdak signifikan. Penurunan IL 6 sesuai dengan penurunan sel kupffer dimana sekresi utama IL-6 adalah sel kuppfer dan tepung daun kelor yang tinggi protein dan kandungan quersetinnya mampu memperbaiki keadaan glukoneogenesis dan peningkatan peroksida sehigga terjadi penurunan sitokin proinflamasi IL-6.Pengaruh tepung daun kelor varitas NTT terhadap  IL-6  pada tikus KEP mengalami penurunan yang siqnifikan  Sedang pengaruh tepung daun kelor varitas NTT terhadap TNF dan NF-kB tikus KEP penurunannya tidak siqnifikanten. Dengan demikian penentuan dosis optimal pada penelitian ini belum dapat ditentukan karena penurunan yang siqnifikan hanya pada IL-6 saja.  Saran untuk penelitian selanjutnya dilakukan langsung pada sel kupffer. Kata kunci : sel hepar, tepung daun kelor, sekresi IL-6, TNFα, dan aktivitas NF-kB
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014