El-Umdah
Vol. 8 No. 1 (2025): el-Umdah (Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir)

KONTROVERSI PENAFSIRAN ALI MUSTAFA YAKUB TERHADAP DALIL FATWA MUI NO. 5/2010 TENTANG KIBLAT INDONESIA

Sunarto (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2025

Abstract

Abstract: Every Muslim who performs prayer must fulfill the conditions and pillars. Facing the Qibla is one of the valid requirements that must be fulfilled. There is a controversy between MUI and Ali Mustafa Yakub in the interpretation of Qibla in Indonesia. The conclusion of this research states the untruth of Ali Mustafa Yakub's criticism of the absence of the underlying argument against the stipulation of MUI Fatwa No. 5/2010. Between the first and second fatwa is an inseparable part and MUI has never abrogated it. This is based on the Hadith of Ibn Abbas “This is the Qibla” which supersedes the Hadith of Abu Hurairah “Between East and West is the Qibla”. Therefore, in the application, the first fatwa is general (West direction) and the second fatwa is more specific (Northwest). This research is a library study. The primary reference in this research is a book by Ali Mustafa Yaqub, entitled: Qibla According to al-Qur'an and Hadith, Criticism of MUI Fatwa No.5/2010. The collection of data sources in this research is done descriptively by describing and explaining the facts. This research can be a reference, a contribution for observers, researchers, the academic community, mass organizations, and Muslims in determining the Indonesian Qibla. Abstrak: Setiap muslim yang menunaikan salat berkewajiban memenuhi syarat dan rukunnya. Menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sah yang wajib terpenuhi. Terjadi kontroversi antara MUI dengan Ali Mustafa Yakub dalam interpretasi kiblat di Indonesia. Kesimpulan penelitian ini menyatakan ketidakbenaran kritikan Ali Mustafa Yakub atas tidak adanya dalil yang melandasi terhadap penetapan Fatwa MUI Fatwa No. 5/2010. Antara fatwa pertama dan kedua merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan MUI tidak pernah menasakhnya. Hal ini didasarkan hadis Riwayat Ibnu Abbas “Inilah kiblat” yang mentakhsis hadis Abu Hurairah “Antara timur dan barat adalah kiblat”. Maka secara aplikatif fatwa pertama bersifat umum (Arah Barat) ditakhsis dengan fatwa kedua yang lebih spesifik (Barat Laut). Penelitian ini merupakan studi perpustakaan library research. Adapun referensi primer dalam penelitian ini adalah buku karya Ali Mustafa Yaqub, berjudul: Kiblat Menurut al-Qur’an dan Hadis, Kritik atas Fatwa MUI No.5/2010. Penghimpunan sumber-sumber data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan menggambarkan, memaparkan secara fakta. Penelitian ini dapat menjadi referensi, kontribusi bagi para pemerhati, peneliti, civitas akademika, ormas dan umat Islam dalam penetapan kiblat Indonesia.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

el-umdah

Publisher

Subject

Religion Humanities

Description

Jurnal El-'Umdah ini merupakan jurnal yang fokus pada kajian ilmu al-Qur’an dan tafsir jurnal ini didesain untuk memberikan ruang dan mendialogkan dengan ilmu-ilmu yang lain yang sejalan dengan desain keilmuan UIN Mataram. Jurnal ini merupakan jurnal yang dimiliki oleh jurusan Ilmu al-Qur’an dan ...