Bendungan Bulango Ulu memiliki dua sistem bangunan pengelak utama, yaitu terowongan pengelak dan bendungan pengelak. Terowongan pengelak berfungsi sebagai pengalihan air sungai dari hulu hingga ke hilir selama konstruksi tubuh Bendungan berlangsung, berbeda dengan Bendngan Pengelak yang mempunyai fungsi menjadi penghalang air yang mengakibatkan area pada pekerjaan konstruksi menjadi kering. Penelitian ini adalah untuk Evaluasi Teomporary Cofferdam Hulu dengan menggunakan data curah hujan 2007-2021, dikarenakan perencanaan sebelumnya menggunakan data curah hujan dari tahun 2007-2017 sehingga perbedaan debit banjir yang akan berpengaruh dalam proses pembangunan Bendungan Bulango Ulu. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghitung debit banjir Q25 dengan data curah hujan terbaru, keamanan bendungan pengelak terkait tinggi tubuh bendungan pengelak, dan kapasitas prowongan pengelak terhadap debit banjir Q25. Lokasi penelitian ini berada di Bendungan Bulango ulu yang berada di Desa Tulo’a Kecamatan Bulango Utara, Desa Mongiilo dan Desa Owata di Kecamatan Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa data curah hujan. Metode analisis data yaitu analisis hidrologi dan hidarulika. Perencanaan terowongan pengelak di desain dengan menggunakan bentuk tapal kuda, dengan panjang terowongan 466,9 m, diameter terowongan 6,9 m, dan kemiringan terowongan 0,008 m. Hasil penelitian menunjukkan debit banjir dengan menggunakan metode HSS Nakayasu dengan kala ulang 25 tahun sebesar 481,9 m3/detik dan untuk perencanaan sebelumnya sebesar 434,8 m3/detik. Tinggi bendungan pengelak yang di dapat dari hasil penelitian sebesar 62,016 dan untuk perencanaan sebelumnya sebesar 61,33 m dapat disimpulkan bahwa perencanaan bendungan pengelak pada bendungan bulango ulu harus dilakukan penambahan ketinggian. Kata Kunci: Debit Banjir, Terowongan Pengelak, Bendungan Pengelak
Copyrights © 2025