Latar Belakang: Berdasarkan hasil studi Environment Health Risk Assesment (EHRA) Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2023 didapat fasilitas sanitasi yang paling beresiko adalah air limbah dan tinja. Masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin masih menggunakan tanki septik suspek tidak aman 91,26%, pencemaran karena pembuangan isi tangki septik (tidak aman) sebesar 99,21%. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan masyarakat buang air besar sembarangan di aliran sungai musi. Metode: Penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Populasi penelitian kepala keluarga di Kelurahan Serasan Jaya Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin. Teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 93 sampel. Hasil: Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku bahwa responden dengan perilaku baik berjumlah 55 responden (59,1%). Berdasarkan uji chi-square didapatkan variabel yang berhubungan yaitu pendapatan p Value : 0,00 (OR = 15,87), Pendidikan p Value : 0,00 (OR = 3,68), sikap p Value : 0,00 (OR = 3,43), sumber air bersih P Value : 0,00 (OR = 3,74) dan ketersediaan jamban sehat p Value : 0,03 (OR = 2,48). Saran: Diharapkan Kelurahan Serasan Jaya bisa memotivasi dan mengedukasi masyarakat melalui lintas sektor terkait agar menggunakan jamban sehat, selain itu mengaktifkan bank sampah dimana masyarakat sebagai anggota bank sampah bisa aktif menukarkan sampah dan uang yang didapatkan bisa dikumpulkan setelah mencukupi kemudian dibangunkan jamban sehat. Kata Kunci: Perilaku, BABS, DAS
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025