Industri farmasi menghasilkan limbah cair dan padat yang mengandung senyawa aktif seperti antibiotik, hormon, NSAID, logam berat, dan pelarut organik yang tergolong limbah B3 dan berpotensi mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan efektivitas metode pengolahan limbah farmasi di Indonesia dan luar negeri, meliputi pendekatan fisik, kimia, biologi, hingga insinerasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa kombinasi metode Advanced Oxidation Processes (AOP) dengan sistem biologi seperti reaktor anaerob-aerob memberikan efisiensi lebih tinggi dalam menurunkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan senyawa farmasi aktif yang resisten terhadap degradasi. Di Indonesia, pengelolaan limbah masih terfokus pada IPAL konvensional dengan keterbatasan infrastruktur dan SDM, berbeda dengan negara maju seperti Jerman dan Swiss yang telah menerapkan sistem audit risiko berkala, teknologi pengolahan mutakhir, dan harmonisasi standar. Oleh karena itu, Indonesia perlu mengintegrasikan teknologi pengolahan lanjutan, memperkuat regulasi, serta meningkatkan kapasitas pengelolaan untuk memastikan pengolahan limbah farmasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025