Tantangan yang dihadapi individu berkebutuhan khusus dalam menjalankan fungsi sebagai anggota masyarakat adalah kurang maksimalnya pemahaman masyarakat dalam memberikan dukungan kepada mereka terutama ketika mengalami kesulitan dalam mengakses suatu tempat atau ketika ingin berpartisipasi dalam suatu kegiatan bermasyarakat. Individu berkebutuhan khusus juga menghadapi adanya stigma masyarakat terhadap diri mereka. Masyarakat Huntap Kuwang, Bakalan, Cangkringan, Sleman menjadi salah satu lingkungan masyarakat yang menunjukkan adanya perilaku yang menjadi tantangan individu berkebutuhan khusus tersebut. Maka, dibutuhkan suatu upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap individu berkebutuhan khusus melalui seminar Spedu Project. Pelaksanaan kegiatan seminar menggunakan pendekatan PAR (Participatory Action Research) dengan menerapkan lima langkah kerja (mengetahui, memahami, merencanakan, melakukan, dan membangun kesadaran). Selain itu, untuk mengetahui peningkatan pemahaman masyarakat, digunakan teknik pengumpulan data melalui tes dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik non-parametrik Wilcoxon Sign Rank Test. Berdasarkan nilai pretest dan post-test yang telah dianalisis, diketahui bahwa terdapat 17 dari 26 peserta seminar yang mengalami peningkatan pada post-test, sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui seminar Spedu Project, pemahaman masyarakat terkait individu berkebutuhan khusus dapat meningkat. Melalui seminar Spedu Project, masyarakat juga menjadi lebih memahami individu berkebutuhan khusus, bagaimana upaya memberikan dukungan, serta memiliki cara pandang dan sikap yang lebih baik kepada individu berkebutuhan khusus.
Copyrights © 2025