<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh solvabilitas, profitabilitas, dan likuiditas terhadap harga saham pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020-2022. Dengan menggunakan teori sinyal sebagai landasan, penelitian ini berusaha memahami bagaimana ketiga variabel keuangan tersebut memengaruhi persepsi pasar terhadap nilai saham perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan analisis regresi linier berganda. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan 75 perusahaan manufaktur, dengan total pengamatan sebanyak 225 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Solvabilitas yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2020-2022. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER), maka harga saham mengalami penurunan. Profitabilitas yang diukur melalui Return on Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2020-2022. Semakin tinggi profitabilitas, maka harga saham mengalami peningkatan. Likuiditas, yang diukur dengan Current Ratio (CR), berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2020-2022. Semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, semakin tinggi harga saham. Penemuan ini mengonfirmasi relevansi teori sinyal, di mana elemen-elemen keuangan perusahaan memberikan sinyal kepada investor mengenai prospek keuangan perusahaan. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya manajemen perusahaan manufaktur untuk secara strategis mengelola solvabilitas, profitabilitas, dan likuiditas agar dapat menarik minat investor dan meningkatkan nilai pasar saham mereka. Temuan ini juga memberikan wawasan bagi investor untuk menggunakan faktor-faktor tersebut dalam pengambilan keputusan investasi.]]>
Copyrights © 2025
