Sektor pertambangan di Indonesia memainkan peran yang sangat vital dalam perekonomian nasional, mengingat kontribusinya terhadap pendapatan negara dan penyediaan lapangan kerja. Pergerakan harga saham sektor pertambangan menjadi salah satu indikator penting yang mencerminkan kesehatan dan kinerja sektor tersebut. Berbagai faktor eksternal dan internal dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham, termasuk inflasi, suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI rate), nilai tukar rupiah, serta harga emas dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap indeks harga saham sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini dilakukan di perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2020-2022. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, di mana seluruh perusahaan yang terdaftar di sektor pertambangan dan memenuhi kriteria penelitian diambil sebagai sampel, dengan total sebanyak 63 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, dan sumber data lainnya. Teknik analisis yang diterapkan adalah regresi linear berganda untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor pertambangan, sedangkan BI rate berpengaruh negatif dan signifikan. Selain itu, nilai tukar rupiah juga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham, sementara harga emas dunia berpengaruh negatif dan signifikan. Temuan ini memberikan wawasan yang berharga bagi investor dan pemangku kebijakan dalam memahami dinamika pasar saham sektor pertambangan di Indonesia, serta implikasi dari faktor-faktor ekonomi makro terhadap kinerja saham di sektor ini.
Copyrights © 2025