Indonesia memiliki iklim tropis lembap, yang menyebabkan suhu udara relatif tinggi dan kecepatan angin cenderung rendah. Kondisi ini berdampak pada kurang optimalnya tingkat kenyamanan termal di dalam masjid. Kenyamanan ruang sangat berpengaruh terhadap kesehatan, kesejahteraan, dan produktivitas individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kenyamanan termal di dalam Masjid Agung Tuban yang berlokasi di Kabupaten Tuban serta mengevaluasi potensi perbaikan melalui simulasi modifikasi menggunakan Software Ecotect Analysis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengukuran langsung suhu dan kelembapan udara di lokasi. Selanjutnya, dilakukan modifikasi terhadap material dinding dan sistem ventilasi menggunakan Software Ecotect Analysis untuk menilai efektivitas perubahan tersebut dalam meningkatkan kenyamanan termal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi awal masjid belum sepenuhnya memenuhi standar kenyamanan termal. Modifikasi dilakukan dengan menerapkan dua jenis material dinding alternatif, yaitu Timber Clad Masonry (dinding batu bata berplaster dengan lapisan marmer) dan Concrete Block Plaster (dinding beton dengan lapisan plester). Hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan Timber Clad Masonry menghasilkan nilai Mean Radiant Temperature (MRT) sebesar 25,79°C. Selain itu, uji Predicted Percentage Dissatisfaction (PPD) menunjukkan tingkat kepuasan termal sebesar 94,52%, yang berarti mayoritas penghuni merasa nyaman dengan kondisi tersebut. Nilai solar gains dalam ruangan tercatat sebesar 87,25 watt, yang menunjukkan bahwa beban panas akibat radiasi matahari masih berada dalam batas yang memberikan sensasi hangat bagi penghuni.
Copyrights © 2025