Gedung Wanita berfungsi sebagai fasilitator utama bagi organisasi wanita untuk melakukan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan di suatu wilayah, menciptakan sinergi antara laki-laki dan perempuan, dan memberikan hak-hak perempuan. Tujuan utama dari pendekatan desain berbasis komunitas dalam tulisan ini adalah untuk membangun sebuah Gedung Wanita yang mewakili perempuan. Pendekatan ini menggunakan pemahaman langsung tentang komunitas perempuan dan perempuan sebagai acuan selama proses perancangan. Dalam proses pengambilan keputusan perancangan untuk menciptakan Gedung Wanita representatif yang memberdayakan perempuan, analisis psikologi perempuan menggunakan karakteristik budaya dan sosial perempuan. Kata Kunci: Pemberdayaan perempuan, Karakteristik sosial, budaya, psikologi, masyarakat,
Copyrights © 2025