Kota Semarang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi kreatif dengan berbagai sektor seperti seni, desain, dan teknologi digital yang terus berkembang. Namun, pelaku ekonomi kreatif menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat, sehingga diperlukan peningkatan ekosistem kreatif yang komprehensif. Salah satu strategi utama adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan teknis, kreativitas, manajemen, dan kewirausahaan yang didukung oleh infrastruktur seperti ruang kolaboratif dan pusat inovasi. Infrastruktur ini tidak hanya menyediakan ruang fisik untuk berkreasi tetapi juga sebagai platform pemasaran produk kreatif. Selain itu, akses terhadap modal, dukungan kelembagaan, serta inovasi pemasaran berbasis teknologi menjadi faktor penting untuk meningkatkan daya saing pelaku kreatif. Saat ini, fasilitas ruang kreatif di Semarang masih terbatas dan belum optimal dalam mendukung kolaborasi dan inovasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, pendekatan arsitektur biofilik dapat diterapkan untuk menciptakan ruang yang mendukung kreativitas, kolaborasi, dan inovasi. Dengan integrasi elemen alami, arsitektur biofilik berpotensi meningkatkan kesehatan, kenyamanan, dan kreativitas pengguna ruang, sehingga mendukung terciptanya ekosistem ekonomi kreatif yang lebih dinamis dan berkelanjutan di Kota Semarang.
Copyrights © 2025