Opera House dengan penekanan desain arsitektur metafora dirancang untuk memperkuat seni pertunjukan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gedung ini bertujuan menjawab kebutuhan akan infrastruktur seni yang memadai, terutama bagi komunitas seni yang dinamis di Yogyakarta. Melalui desain metafora, proyek ini berupaya menghubungkan kekayaan budaya lokal dengan inovasi arsitektur modern, menciptakan ruang ikonik yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertunjukan tetapi juga sebagai simbol budaya. Studi ini mengadopsi pendekatan holistik, termasuk analisis literatur, tinjauan preseden gedung gedung pertunjukan kelas dunia seperti Sydney Opera House, dan observasi kontekstual berbasis lokasi. Desainnya difokuskan pada elemen-elemen penting seperti akustik yang optimal, alur sirkulasi yang efisien, kapasitas ruang yang memadai, serta pencahayaan dan ventilasi yang mendukung kenyamanan. Hasil dari penelitian ini adalah panduan desain yang memastikan opera house ini dapat menjadi ruang multifungsi yang memenuhi standar nasional dan internasional, sekaligus menjadi daya tarik seni dan pariwisata bagi Yogyakarta. Kata Kunci: Opera House; Arsitektur Metafora; Seni Pertunjukan; Akustik.
Copyrights © 2025