Pengendapan material sedimen klastik yang bervariasi membuat material sedimen terendapkan pada daerah dengan ciri fasies yang berbeda. Fasies ini berkaitan dengan penggambaran litofasies serta asoasi fasies pada suatu daerah. Litofasies dan asosiasi fasies pada Daerah Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan belum dilakukan secara komperehensif, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendalami pada tahap litofasies dan asosiasi fasies untuk mengetahui karakteristik pengendapan dan lingkungan pengendapan Daerah Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Metode yang digunakan adalah observasi lapangan dan analisis stratigrafi dengan pengukuran penampang stratigrafi. Stratigrafi daerah penelitian berfokus pada satu formasi, yaitu Formasi Gumai. Pengukuran penampang stratigrafi ini dilakukan pada dua lintasan di Desa Tanjung Baru dan Desa Air Lekisbadak. Pada lintasan pertama disusun oleh tiga litologi berupa batupasir, batuserpih, dan batulempung dengan empat litofasies berupa batupasir perlapisan (Ssb), Litofasies batupasir laminasi (Ssl), Litofasies batuserpih laminasi (Sl), dan Litofasies batulempung massif (Cm). Pada lintasan kedua disusun oleh oleh tiga litologi berupa batupasir, batuserpih, dan batulempung dengan empat litofasies berupa batupasir perlapisan (Ssb), Litofasies batuserpih laminasi (Sl), dan Litofasies batulempung massif (Cm). Berdasarkan lintasan petama dan kedua terdapat tiga jenis struktur sedimen berupa massif, laminasi, dan perlapisan yang mana menujukkan bahwa adanya energi dan transportasi yang tinggi. Hal ini didukung dengan oleh asosiasi fasiesnya pada lintasan pertama adalah mixed flat dan lintasan kedua adalah tidal channel dengan lingkungan pegendapan intertidal daerah pasang surut yang sangat dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan muka air laut.
Copyrights © 2025