Penyediaan layanan sanitasi yang layak dan aman merupakan faktor krusial dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kota Metro, sebagai salah satu daerah yang berkomitmen terhadap target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024, telah membangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Karangrejo dengan kapasitas 45 m³ per hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan Kota Metro dalam mengimplementasikan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) melalui pendekatan analisis gap dan SWOT. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kota Metro memiliki potensi kuat dalam aspek regulasi, kesiapan masyarakat, serta infrastruktur pengolahan lumpur tinja. Namun, terdapat kendala dalam standar operasional prosedur (SOP) dan peraturan pendukung LLTT. Berdasarkan hasil analisis SWOT, terdapat lima strategi utama untuk mendukung implementasi LLTT, yaitu mempercepat pengesahan Peraturan Daerah (Perda) tentang LLTT, menyusun ilustrasi sistem dan penghitungan biaya operasional, menentukan skala operasi serta pola dan periode penyedotan, serta menambah armada sedot tinja milik Pemerintah Kota Metro. Diperlukan perbaikan kebijakan dan optimalisasi sistem operasional agar program ini dapat berjalan efektif di Kota Metro.
Copyrights © 2025