Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah secara tidak normal. Minat terhadap pengembangan obat alternatif untuk diabetes mellitus tipe 2 semakin meningkat, terutama dalam mencari fitokimia yang dapat mencegah penyerapan glukosa. Penghambatan enzim α-glukosidase dalam usus dapat memperlambat pencernaan pati dan sukrosa. Secara empiris, rebusan kulit buah jengkol dipercaya dapat mengontrol kadar glukosa darah. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk memberikan bukti in vitro mengenai potensi penghambatan α-glukosidase dengan mengurangi aktivitasnya hingga 50%. Ekstrak etanol kulit buah jengkol diperoleh melalui proses maserasi serbuk tanaman menggunakan etanol 96%. Uji penghambatan dilakukan dengan membandingkan reaksi ekstrak dengan Akarbose. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam uji kinetik adalah konsentrasi yang mampu menghambat enzim hingga 50%. Kedua uji ini mengukur absorbansi menggunakan pembaca ELISA. Hasil IC50 diperoleh dari regresi linier antara absorbansi dan konsentrasi ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah jengkol dapat menghambat aktivitas enzim α-glukosidase dengan IC50 sebesar 94,038 µg/ml, sedangkan IC50 standar (Glukobay) adalah 0,757 µg/ml. Studi ini mengindikasikan bahwa ekstrak Archidendron pauciflorum memiliki potensi yang baik sebagai kandidat antidiabetes, terutama untuk pengobatan diabetes mellitus tipe II.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025