RSA (Rivest-Shamir-Adleman) adalah algoritma kriptografi kunci public yang popular dalam implementasinya. Sulitnya memfaktorkan bilangan besar menjadi factor-faktor prima adalah dasar keamanan algoritma RSA. Tahap awal RSA adalah memilih bilangan prima acak p dan q, untuk selanjutnya dihitung modulus n. Besarnya nilai modulus n berbanding lurus dengan tingkat keamanan dan tingginya waktu performansi algoritma. Dalam aspek keamanan, untuk memperoleh nilai modulus n yang besar maka diimplementasikan RSA Multiprima dengan tiga bilangan prima acak (p, q, dan r) dalam pembangkitan kunci. Menangani efisiensi waktu proses dekripsi, memanfaatkan Chinese Remainder Theorem (CRT) untuk menghitung kunci privat dalam beberapa modul terpisah, sehingga dapat mempercepat  kalkulasi dalam proses dekripsi. Hasil dari kajian ini menunjukan bahwa implementasi CRT pada RSA Multiprima dapat mempercepat proses dekripsi, sehingga dapat menjadi solusi efisiensi sumber daya dalam implementasi algoritma kriptografi RSA Multiprima. Dalam kajian ini, implementasi menggunakan Bahasa pemrograman Python dengan versi 3.12.2. Kajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan kriptografi modern yang lebih efisien.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025