Penyediaan energi listrik yang handal dan efisien menjadi salah satu prioritas utama PT. PLN (Persero) dalam memenuhi kebutuhan listrik. Namun, dalam praktiknya, mereka menghadapi berbagai tantangan, seperti gangguan jaringan dan transaksi energi yang berisiko menyebabkan pemadaman, termasuk kerusakan kWh meter. Gangguan pada kWh meter pelanggan dapat mengakibatkan energi listrik tidak tercatat dan meningkatkan losses bagi PLN. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan merancang kWh meter portabel berbasis Internet of Things yang mampu memantau konsumsi energi listrik secara real-time serta menghitung tagihan susulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring daya listrik yang dapat mencatat parameter listrik seperti tegangan (V), arus (A), daya (W), dan energi listrik (kWh), serta memungkinkan pemutusan daya otomatis menggunakan relay. Metode yang digunakan mencakup perancangan perangkat keras berbasis ESP-32, PZEM-004T, SIM800L, dan Blynk, serta pengujian akurasi sensor dan integrasi sistem. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat memiliki rata-rata error 0,107% untuk tegangan, 0,961% untuk arus, 0,664% untuk daya, dan 0,877% untuk energi, masih dalam batas toleransi ±1% sesuai SPLN D3.009-1. Selain itu, sistem berhasil mencatat total konsumsi 3,14 kWh dalam 24 jam dengan total tagihan sebesar Rp1.303. Dengan fitur pemantauan jarak jauh melalui Blynk dan SMS, sistem ini dapat membantu PLN dalam mengoptimalkan pencatatan energi listrik, mengurangi losses, serta meningkatkan akurasi penagihan pelanggan.
Copyrights © 2025