Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang populer, namun sering kali rentan terhadap berbagai penyakit. Banyak pemilik kucing enggan membawa hewan peliharaannya ke klinik hewan karena biaya konsultasi yang dirasa cukup tinggi. Akibatnya, mereka sering meminta bantuan pemilik petshop untuk merawat sekaligus mendiagnosis penyakit kucing mereka. Namun, tidak semua pemilik petshop memiliki pengetahuan yang memadai tentang gejala dan penyakit kucing. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pakar berbasis Forward Chaining dan algoritma Naive Bayes guna membantu pemilik kucing dalam mendiagnosis penyakit seperti cacingan, pijal, kudis, dan infeksis telinga. Penelitian dilakukan di Kitty Care Petshop dengan melibatkan Drh. Thiara Ayu Pangesti sebagai pakar utama. Forward Chaining digunakan untuk menerapkan logika berbasis aturan, sementara Naive Bayes menganalisis probabilitas gejala. Dari penelitian ini menunjukan menghasilkan hasil pengujian bahwa sistem pakar diagnosis penyakit pada kucing menggunakan metode forward chaining dan algoritma naïve bayes mampu memberikan diagnosis yang akurat dan konsisten dengan analisis pakar, tanpa kesalahan yang memengaruhi kinerja sistem. Sistem ini terbukti cepat, mudah digunakan, dan efektif dalam mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala.
Copyrights © 2025