Kusta merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Kusta dapat disembuhkan dan pengobatan pada tahap awal dapat mencegah kecacatan. Selain kelainan fisik, penderita kusta juga menghadapi stigmatisasi dan diskriminasi. Akibat dari stigma ini, pasien kusta tidak dapat melanjutkan pendidikan, sulit mendapat pekerjaan, diceraikan oleh pasangan, dikucilkan oleh lingkungan, ditolak di fasilitas umum bahkan fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga penderita semakin sulit dideteksi dan diobati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien kusta yang menjalani pengobatan berbasis MDT di rawat jalan RSUP Fatmawati periode januari-desember 2023. Metode pada penelitian ini dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Data diambil secara retrospektif dari resep pasien yang berobat di rawat jalan RSUP fatmawati periode Januari – Desember 2023 sampel yang digunakan 83 pasien yang terdiri atas pasien kusta MB dan PB. Penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan klasifikasi usia > 15 tahun dominan terjadinya kusta baik tipe MB 58 (94,44%) maupun tipe PB 9 (81,82%), jenis kelamin tipe MB dominan laki- laki 40 (55,56%) dan tipe PB Perempuan 8 (72,73%), diagnosa penyakit tipe MB dominan 72 (86,75%), total kota atau kabupaten tempat tinggal tipe MB dominan di kota depok 31 (43,06%) dan tipe PB kota Jakarta Selatan 4 (36,36%), Nilai cacat pasien kusta total score 0 tipe MB 26 (36,11%) dan tipe kusta PB 9 (81,82%), lama gejala awal kusta yang diderita pasien tipe MB 26 (36,11%) dan tipe kusta PB 6 (54,55%), jumlah kontak pasien kusta dengan anggota keluarga yang sehat tipe MB 20 (27,78%) dan tipe PB 6 (54,55%), Total pasien sedang menjalani pengobatan tipe kusta MB 48 (66,67%) dan tipe PB total pasien yang sudah selesai 7 (63,64%). dan obat tambahan dominan vitamin D3 25 (34,72%) untuk pasien tipe MB dan untuk tipe PB tidak mendapatkan obat tambahan 10 (90,91%).
Copyrights © 2025