Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kecemasan belajar matematika pada siswa SMP. Kecemasan matematika merupakan respons emosional negatif berupa rasa takut, gugup, dan tidak nyaman saat menghadapi pelajaran matematika, yang dapat mengganggu kinerja kognitif dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 41 siswa kelas VIII B dari salah satu SMP di Karawang yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan angket non-tes yang terdiri dari 28 pernyataan yang mencakup tiga aspek kecemasan belajar, yaitu kognitif, afektif, dan fisiologis. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar siswa, yaitu sekitar 35%, berada pada tingkat kecemasan sedang. Pada aspek kognitif, sebanyak 37% siswa mengalami kecemasan yang ditandai dengan kurangnya kepercayaan diri, kesulitan berkonsentrasi, dan rasa takut gagal. Aspek afektif menunjukkan 34% siswa merasa gugup, gelisah, dan kurang senang saat pembelajaran. Sementara pada aspek fisiologis, 33% siswa mengalami reaksi fisik seperti mual, berkeringat dingin, sakit kepala, dan jantung berdebar. Temuan ini menunjukkan bahwa kecemasan belajar matematika cukup umum dialami siswa dan perlu mendapatkan perhatian dalam proses pembelajaran.
Copyrights © 2025