Pendahuluan: Kandidiasis adalah infeksi jamur yang bisa diobati dengan obat seperti flukonazol dan ketokonazol. Namun, jamur bisa menjadi resisten dan bisa membentuk biofilm yang sulit diobati. Tanaman Eurycoma longifolia, atau pasak bumi yang berasal dari Kalimantan, mengandung zat bioaktif yang berpotensi sebagai antibiofilm. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibiofilm ekstrak air akar Eurycoma longifolia terhadap biofilm yang dibentuk jamur C. albicans, berdasarkan parameter Minimum Biofilm Inhibitory Concentration (MBIC) dan nilai Mean Gray Value (MGV). Metode: Metode Penelitian ini eksperimental dengan rancangan true experimental post-test-only control-group design. Parameter yang diamati adalah Minimum Biofilm Inhibitory Concentration (MBIC) dan Mean Gray Value biofilm yang dihasilkan pada Candida albican dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, 80%, dan 100%, serta flukonazol 5% sebagai kontrol positif dan aquades steril sebagai kontrol negatif. Analisis data menggunakan Uji One-way Anova dan Post Hoc Duncan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan MBIC terdapat pada konsentrasi 10% dengan kejernihan sedang (+2). MGV pada konsentrasi 100% merupakan rerata tertinggi dengan nilai 162. Hasil analisis one-way-Anova (p<0.05), menunjukkan efek yang dihasilkan tiap kelompok perlakuan adalah berbeda bermakna. Uji Duncan (α 0,05), menghasilkan perbedaan bermakna rata-rata MGV dari setiap konsentrasi tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif flukonazol 5%. Kesimpulan: Simpulan penelitian adalas ekstrak air akar E.longifolia menunjukkan aktivitas antibiofilm terhadap Candida albicans.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025