Pengangkutan sampah di Kota Makassar hanya dilakukan satu kali ritasi per hari akibat hambatan lalu lintas, keterbatasan bahan bakar, dan pengelolaan armada yang tidak efisien menyebabkan penumpukan sampah di beberapa wilayah. Optimalisasi pengangkutan melalui perencanaan rute, peningkatan ritasi, dan efisiensi armada menjadi kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah optimalisasi rute pengangkutan menggunakan metode Traveling Salesman Problem (TSP) dengan Algoritma Nearest Neighbor, yang bertujuan menemukan rute terpendek melintasi semua titik pengumpulan sampah menuju TPA Tamangapa tanpa menambah armada baru. Penelitian ini dilakukan di 14 kecamatan di Kota Makassar dengan menganalisis 45 titik Transfer Depo/TPS dump truck dan 35 titik arm roll truck. Hasil optimalisasi menunjukkan peningkatan ritasi menjadi 2–3 kali per hari, dengan total jarak tempuh optimal 1.087,30 km untuk dump truck dan 770,5 km untuk arm roll truck, dibandingkan dengan kondisi eksisting yang hanya mencakup 577,6 km (dump truck) dan 388,3 km (arm roll truck). Efisiensi operasional tercapai dengan pengurangan armada menjadi 19 dump truck dan 14 arm roll truck. Optimalisasi rute ini meningkatkan efisiensi pengangkutan dan efektivitas armada.
Copyrights © 2025