Artikel ini akan mengkaji teori kebenaran yang cukup kuat di antara tokoh post-modern, yaitu teori Dekonstruksi Sastra Jacques Derrida dan teori “Truth and Power” oleh Michel Foucault. Keduaya berpengaruh kuat pada pekembangan post-truth, setidaknya pada dua hal; rekayasa kebenaran dan hilangnya otoritas. Penulis menggunakan pendekatan epistemologis, dan menganalisa problem tersebut secara deskriptif-analitis, yang khas dalam studi literatur. Di antara kesimpulan yang bisa ditarik adalah, dalam Islam teori-teori atau konsep-konsep tentang kebenaran sudah matang. Mulai dari konsep Al-Haq dan Al-Haqiqah hingga sumber kebenaran Islam yang tertinggi yaitu Khabar Sadiq. Dari perbandingan teori kebenaran di era post-modern dan teori kebenaran Islam menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa post-truth sebagai buah hasil dari pada kebenaran yang relative di mana bertumpu pada suatu titik konsep yang sama yaitu relativisme. Sedangkan Islam sendiri bertolak belakang dengan faham relativisme tersebut, karena kebenaran dalam Islam adalah sebuah yang hal absolut tanpa adanya keraguan di dalamnya.
Copyrights © 2025