Proses produksi yang efisien dan aman merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam industri manufaktur. Selain itu, kondisi kerja yang berbahaya juga dapat meningkatkan risiko cedera pada pekerja, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Postur kerja yang tidak ergonomis dapat meningkatkan risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) dan menurunkan efisiensi kerja. Di Workshop PT. ABC, khususnya pada proses assembly dan finishing, pekerja sering bekerja dalam posisi jongkok dan menunduk dalam waktu lama akibat ketiadaan meja kerja yang sesuai, yang berpotensi menyebabkan kelelahan serta cedera. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko postur kerja pada proses tersebut, memberikan rekomendasi perbaikan, serta menilai kelayakan implementasi perbaikan dari segi ekonomi. Metode yang digunakan meliputi Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk mengukur tingkat risiko postur kerja, Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi penyebab utama permasalahan, dan Cost-Benefit Analysis (CBA) untuk menilai kelayakan investasi perbaikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pekerja berada dalam kategori High-Risk, sehingga diperlukan perbaikan segera. Solusi yang diusulkan adalah penggunaan Adjustable Table, yang memungkinkan pekerja menyesuaikan ketinggian meja agar postur kerja lebih ergonomis. Analisis cost-benefit menunjukkan rasio Cost-Benefit sebesar 1.90, yang menandakan bahwa investasi dalam Adjustable Table lebih menguntungkan dibandingkan dengan potensi biaya risiko akibat cedera kerja. Dengan demikian, penerapan Adjustable Table dapat mengurangi risiko MSDs, meningkatkan kenyamanan pekerja, serta memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan. Oleh karena itu, solusi ergonomis ini direkomendasikan untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja di PT. ABC
Copyrights © 2025