Latar belakang: Bekerja pada kondisi posisi tidak ergonomis pasti tidak nyaman dan cepat lelah, yang pada akhirnya produktivitas menurun. Lamanya waktu kerja seseorang akan mempengaruhi produktivitas kerjanya, biasanya orang yang bekerja lebih dari 8 jam perhari akan lebih cepat mengalami kelelahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Posisi Kerja dan Durasi Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja Laundry. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 42 responden menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dari penyebaran IFRC dan lembar pengukuran REBA. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil: Sebagian besar pekerja bekerja dengan posisi kerja level resiko tinggi sebanyak 54,8%, sebagian besar pekerja bekerja dengan durasi kerja tidak normal sebanyak 69,0%, dan sebagian besar pekerja mengalami kelelahan ringan sebanyak 59,5%. Terdapat hubungan yang signifikan antara posisi kerja (pvalue = 0,008) dan durasi kerja (pvalue = 0,011) terhadap kelelahan kerja pada pekerja laundry di Kelurahan Sidomulyo Barat Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru. Kesimpulan: Mayoritas pekerja laundry bekerja dengan posisi kerja kategori level resiko tinggi, durasi kerja kategori tidak normal, dan mengalami kelelahan kategori ringan. Terdapat hubungan yang signifikan antara posisi kerja dan durasi kerja terhadap kelelahan kerja pada pekerja laundry. Disarankan kepada para pemilik usaha laundry untuk mendesain sarana kerja yang ergonomis seperti tata letak alat kerja, meja, dan kursi yang ergonomis serta mengatur durasi kerja para pekerja sesuai batas durasi kerja normal.
Copyrights © 2025