Penelitian ini membahas gerakan DI/TII di Teluk Bone pada 1953-1965 dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil kajian menemukan Teluk Bone, yang menghubungkan antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, menjadi pusat gerakan DI/TII karena didorong oleh faktor demografis dan hubungan historis penduduknya. Keterlibatan Suku Bajo dalam gerilya laut di perairan Teluk Bone memperkuat pergerakan tersebut. Aktivitas DI/TII tidak hanya terbatas di daratan, tetapi juga di perairan Teluk Bone, yang menyebabkan serangkaian kejadian penghadangan, pembajakan, dan pembunuhan terhadap ABK kapal, serta berkurangnya aktivitas pelayaran dan perdagangan. Dampaknya, seperti pembakaran perkampungan, menyebabkan masyarakat kehilangan mata pencaharian. Situasi ini menciptakan facum of power dan lahan pertanian yang tidak tergarap, yang mendorong lahirnya PDK sebagai respons terhadap gerakan DI/TII di Sulawesi Tenggara.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024