Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang memengaruhi jutaan orang secara global dan membutuhkan metode diagnosis dini untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan prediksi diabetes dengan membandingkan tiga metode ensemble learning: AdaBoost, Gradient Boosting, dan XGBoost. Dataset yang digunakan adalah Diabetes Health Indicators, yang menggabungkan indikator kesehatan seperti tekanan darah, kolesterol, dan kebiasaan gaya hidup. Tahapan penelitian meliputi pemrosesan data, pengembangan model, serta eval_uasi performa menggunakan metrik akurasi, presisi, recall, F1-score, dan AUC (Area Under the Curve). Hasil menunjukkan bahwa Gradient Boosting unggul dalam akurasi dan AUC, menandakan kemampuan yang lebih baik dalam mendeteksi diabetes secara konsisten dibandingkan dengan dua metode lainnya. AdaBoost memperlihatkan keseimbangan yang baik antara presisi dan recall, menjadikannya cocok untuk skenario yang memerlukan pengendalian kesalahan positif dan negatif secara proporsional. Sementara itu, XGBoost menawarkan efisiensi pemrosesan yang optimal dengan performa yang kompetitif. Gradient Boosting direkomendasikan untuk aplikasi klinis yang membutuhkan akurasi tinggi, sedangkan AdaBoost dapat menjadi alternatif ketika keseimbangan prediksi menjadi prioritas. Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan alat prediksi diabetes yang lebih akurat, efektif, dan dapat diterapkan di sektor kesehatan untuk mendukung upaya deteksi dini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024