Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecamatan-kecamatan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan serta menganalisis pola interaksi antara pusat pertumbuhan dengan wilayah sekitarnya. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif-deskriptif dengan memanfaatkan metode analisis skalogram dan indeks sentralitas untuk menentukan wilayah pusat pertumbuhan, berdasarkan data ketersediaan fasilitas sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Berdasarkan hasil analisis skalogram dan indeks sentralitas, diketahui bahwa Kecamatan Panakkukang dan Rappocini menempati posisi sebagai pusat pertumbuhan pada hirarki I di Kota Makassar. Pada hirarki II, pusat pertumbuhan mencakup Kecamatan Tamalanrea, Biringkanaya, Tamalate, Manggala, Ujung Pandang, dan Mamajang. Sementara itu, hirarki III meliputi Kecamatan Tallo, Makassar, Wajo, Mariso, Bontoala, dan Ujung Tanah, sedangkan hirarki IV terdiri atas Kecamatan Kepulauan Sangkarrang. Hasil analisis gravitasi atau interaksi menunjukkan bahwa Kecamatan Panakkukang dan Rappocini memiliki tingkat interaksi tertinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Makassar. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan dalam proses perencanaan pembangunan wilayah di masa yang akan datang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025