Prevalensi anemia remaja pada wanita usia subur usia 15 tahun ke atas sebesar 22.7% dan meningkat menjadi 32%. Anemia pada remaja disebabkan oleh asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik. Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada remaja adalah pendapatan keluarga, pendidikan ibu, kebiasaan minum teh, pengetahuan, keadaan menstruasi serta asupan suplementasi zat besi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan anemia terhadap status anemia pada remaja putri. Metodelogi penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Populasi sejumlah 115 siswa, sampel diambil dengan teknik accidental sampling sejumlah 76 siswi. Hasil penelitian didapatkan 92.1% siswi pernah mendapatkan suplementasi besi, 56.6% mengetahui cara mengonsumsinya, 25.7% siswi menghabiskan suplementasi besi yang diterima, 74.3% tidak menghabiskan suplementasi besi dikarenakan lupa, malas, mual dan lainnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan Hb, siswi dengan anemia sebesar 55.3% dan siswi berpengetahuan kurang sebesar 64.5%. Uji chi square didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan status anemia pada siswi dengan P value 0.447 dan OR 0.613. Tingginya anemia pada siswi diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk peningkatan pengetahuan tentang gizi dan cara konsumsi suplementasi besi.  
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025