Kejadian bencana memiliki dampak yang dapat merugikan berbagai aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan upaya pengurangan risiko bencana. Kabupaten Pacitan memiliki tingkat ancaman tanah longsor, banjir dan tsunami tinggi namun isu kebencanaan belum menjadi prioritas pembangunan. Melalui teori desain kebijakan, terdapat forum musrenbangdes sebagai arena wacana pengambilan keputusan secara partisipatif dari berbagai isu yang berkembang di masyarakat termasuk mitigasi bencana, oleh karena itu penting untuk mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan mitigasi bencana dalam musrenbangdes di Kabupaen Pacitan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui dan menganalisa proses pengambilan keputusan mitigasi bencana dalam musrenbangdes di Kabupaen Pacitan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus serta melakukan observasi pada forum musrenbang kelurahan dan desa di 12 lokasi dimana hasil keputusan akan dibandingkan dengan forum Indonesia DisasterResilience Initiatives Project (IDRIP). Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan berdasarkankejadian bencana tahun 2017, isu mitigasi bencana belum sepenuhnya ditangkap dalam forum musrenbangdes. Lokasi yang menangkap isu mitigasi bencana yaitu Desa Klesem, Karanganyar, Sidomulyo, Kelurahan Sidoharjo dan Kelurahan Ploso.Di sisi lain, pemegang otoritas perlu memunculkan isu mitigasi bencana sebagai keputusan terdapat di Desa Klesem dan Sidomulyo. Dari proses diskusi, hanya Desa Karanganyar dan Kelurahan Ploso yang mengusung isu mitigasi bencana sebagai keputusan forum secara deliberatif. Sementara itu format diskusi IDRIP dilakukan secara deliberatif dimana pemegang otoritas hanya mengesahkan hasil keputusan. Forum musrenbangdes perlu mengadopsi format IDRIP dimana keputusan murni berasal dari masyarakat agar ide dan gagasan terkait mitigasi bencana dapat menjadi keputusan dalam forum.
Copyrights © 2025