Hingga kini belum ditemukan obat untuk menangani penyakit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), sehingga pemerintah melakukan upaya pencegahan dengan pemberian vaksinasi. Setelah pemberian vaksinasi, muncul beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang menandakan vaksin telah bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran KIPI setelah pemberian vaksin COVID-19. Rancangan penelitian adalah cross-sectional yang melibatkan 105 responden (Februari-Maret 2023) diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi (seluruh karyawan Apotekku Group Bali yang telah divaksin COVID-19 dan kriteria eksklusi (responden tidak bersedia atau menyetujui informed concent). Pengumpulan data menggunakan panduan wawancara terstruktur, lalu melihat kartu dan catatan vaksinasi responden. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (72,38%), berusia 21-25 tahun (44,76%) dan berprofesi tenaga vokasi farmasi (69,52%). Seluruh responden tidak memiliki riwayat komorbid dan alergi. Jenis vaksin yang mayoritas diberikan adalah Sinovac dosis pertama (56,20%) dan kedua (55,00%), sementara Astra Zeneca dosis ketiga (44,16%) dan Moderna dosis keempat (55,56%). Gambaran KIPI yang kerap dialami (dosis 1-4) adalah nyeri area suntikan (29,62-46,55%; 34,10-54,83%; 33,33-62,50%; 57,14-60%). Waktu munculnya KIPI paling banyak 1 jam setelah vaksinasi (54,91%) dengan durasi 1 hari (55,20%) serta penanganan dengan parasetamol (69,50 %). Temuan menunjukkan mayoritas KIPI pada pemberian vaksin COVID-19 tidak menimbulkan keparahan, namun hanya memberikan rasa tidak nyaman.
Copyrights © 2025