Pertumbuhan gulma pada kebun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dapat merugikan pertumbuhan tanaman sehingga perlu dilakukan pengendalian. Salah satu alternatif untuk mengendalikan gulma dengan menggunakan herbisida parakuat diklorida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi herbisida parakuat diklorida terhadap gulma pada tanaman kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-November 2022 di Desa Sido Mukti, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Gulma Universitas Lampung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang ditetapkan yaitu Parakuat diklorida 276 g/l dosis 621 g/ha, Parakuat diklorida 276 g/l dosis 828 g/ha, Parakuat diklorida 276 g/l dosis 1.035 g/ha, Parakuat diklorida 276 g/l dosis 1.242 g/ha, penyiangan manual dan Kontrol (tanpa pengendalian gulma). Uji homogenitas ragam data dilakukan dengan uji Barlett, uji aditivitas dengan menggunakan uji Tukey. Jika syarat asumsi memenuhi, maka data dianalisis dengan sidik ragam dan untuk menguji perbedaan nilai tengah dilakukan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Herbisida parakuat diklorida pada dosis 621 g/ha – 1.242 g/ha efektif mengendalikan pertumbuhan gulma total, gulma golongan daun lebar, gulma dominan Praxelis clematidea, Borreria alata, dan Paspalum conjugatum. Sedangkan pada taraf dosis 828 g/ha – 1.242 g/ha efektif mengendalikan gulma golongan rumput, gulma dominan Digitaria ciliaris, dan Eleusine indica. Koefisien komunitas (C) pada 4 dan 8 minggu setelah aplikasi menunjukkan nilai < 75% yang menunjukkan perbedaan antar komunitas perlakuan. Aplikasi herbisida parakuat diklorida pada piringan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan tidak menimbulkan keracunan pada tanaman kelapa sawit. Kata kunci: Fitotoksisitas, herbisida, parakuat diklorida, gulma, kelapa sawit
Copyrights © 2023