Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan kondisi progresif yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara bertahap, yang berkontribusi terhadap berbagai komplikasi, termasuk anemia. Anemia pada PGK disebabkan oleh defisiensi eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal, yang berdampak pada penurunan kadar hemoglobin. Selain itu, kreatinin sebagai produk sampingan metabolisme otot menjadi salah satu parameter dalam menilai fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar kreatinin dan kadar hemoglobin pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 88 orang merupakan pasien PGK yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Bintang Amin pada tahun 2024. Data kadar kreatinin dan hemoglobin diperoleh melalui rekam medis. Analisis statistik menggunakan korelasi pearson-test untuk menilai hubungan antara kadar kreatinin dan hemoglobin. Rerata kadar kreatinin yaitu sebesar 9,082 mg/dL dengan nilai kadar minimal 2,4 mg/dL dan nilai kadar maksimal yaitu 30,3 mg/dL. Rerata kadar hemoglobin yaitu sebesar 8,595 g/dL, dengan nilai kadar minimal yaitu 5,5 g/dL dan nilai kadar maksimal yaitu 13,6 g/dL.Hasil analisis bivariat menggunakan pearson-test tidak mendapatkan hubungan antara kadar kreatinin terhadap kadar hemoglobin pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa (p-value = 0,950). Tidak terdapat hubungan antara kadar kreatinin terhadap kadar hemoglobin pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisas di Rumah Sakit Bintang Amin.
Copyrights © 2025