Sistem distribusi listrik berperan penting dalam menjaga kontinuitas dan kualitas pasokan energi. Di wilayah PT PLN (Persero) UP3 Kotamobagu, pengoperasian Gardu Induk (GI) Molibagu yang baru menunjukkan pola operasi yang belum optimal, ditandai dengan penurunan tegangan dan meningkatnya susut daya. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan pola operasi jaringan distribusi 20 kV pasca beroperasinya GI Molibagu melalui simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simulasi aliran daya (load flow) menunjukkan bahwa sistem eksisting menghasilkan beban sebesar 39,703 MW dengan rugi-rugi daya (losses) sebesar 2,45 MW atau 6,17%. Hasil ini dibandingkan dengan perhitungan manual menggunakan formula Jogja yang menghasilkan susut sebesar 6,14%, di mana selisih 1,75% masih berada dalam batas toleransi (<10%). Simulasi lanjutan dilakukan untuk menganalisis aliran beban eksisting dan mengoptimalkan switching melalui metode Optimalisasi Switching guna mendapatkan konfigurasi jaringan yang lebih efisien. Hasil optimalisasi menunjukkan peningkatan kinerja sistem distribusi melalui penurunan losses dari 2,45 MW menjadi 2,359 MW, atau terjadi penghematan sebesar 0,091 MW. Persentase susut daya turun dari 6,17% menjadi 5,94%, atau terjadi penurunan sebesar 0,23%.
Copyrights © 2025