Pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan semen sebagai bahan utama dalam produksi beton berkekuatan tinggi. Namun, produksi semen dalam jumlah besar menyumbang emisi gas CO₂ sebesar 5–8% yang dapat merusak lingkungan. Langkah yang dapat dilakukan untuk menekan emisi tersebut adalah dengan mengganti sebagian semen Portland dengan GGBFS. Penelitian ini akan menunjukkan pengaruh persentase GGBFS dan penambahan SP terhadap kekuatan tekan awal pada berbagai usia pengujian. Riset ini menggunakan tiga variasi penggunaan GGBFS yaitu 0%, 20%, dan 50% terhadap jumlah berat semen dan penggunaan SP 0% dan 1,1%. Sampel uji yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x 30, masing-masing sebanyak tiga spesimen untuk setiap variasi. Pengujian kuat tekan beton dilaksanakan pada usia 1 hari, 3 hari, dan 7 hari menggunakan alat uji tekan beton yaitu Compressive Strength Test. Hasil riset menunjukkan bahwa peningkatan kadar GGBFS menurunkan kuat tekan awal beton, namun kekuatan meningkat seiring bertambahnya umur beton. Penambahan SP sebesar 1,1% mampu meningkatkan kuat tekan awal secara signifikan pada seluruh variasi umur. Kombinasi terbaik diperoleh pada beton GGBFS 0% dan SP 1,1% pada umur 7 hari dengan kuat tekan mencapai 31,59 MPa. Kata kunci : Kuat Tekan Awal, Ground Granulated Blast Furnace Slag, Superplasticizer, Campuran Beton.
Copyrights © 2025