Pesatnya kebutuhan beton dengan kuat tekan awal tinggi untuk mempercepat konstruksi mendorong penggunaan material alternatif. Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) digunakan sebagai substitusi semen Portland untuk mengurangi eksploitasi alam, namun standarisasi dan komposisi optimalnya di Indonesia masih bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi persentase GGBFS dan merek semen terhadap kuat tekan awal beton. GGBFS dari PT Krakatau Semen Indonesia digunakan pada persentase 0%, 20%, dan 50% dari total berat semen, dikombinasikan dengan semen Gresik, Padang, dan Merdeka. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 1, 3, dan 7 hari dengan FAS 0,35. Hasil menunjukkan bahwa GGBFS cenderung menurunkan kuat tekan awal pada umur 1 hingga 3 hari karena reaksi hidrolis yang lebih lambat. Namun, pada umur 7 hari, GGBFS mulai meningkatkan kekuatan, terutama pada persentase 0% hingga 20%, tergantung merek semen. Semen Padang memberikan kuat tekan awal tertinggi pada umur 1 dan 3 hari, sedangkan semen Merdeka menunjukkan peningkatan signifikan pada umur 7 hari. Disimpulkan bahwa pemilihan persentase GGBFS dan merek semen sangat krusial untuk mencapai kuat tekan awal beton yang optimal.
Copyrights © 2025