Produksi semen portland memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Menurut data dari International Energy Agency (IEA), industri semen berkontribusi sekitar 5-7% dari total emisi CO₂ global. Selain itu, proses produksi semen memerlukan konsumsi energi yang besar, umumnya diperoleh dari bahan bakar fosil, yang berkontribusi pada perubahan iklim global. Dampak negatif ini, ditambah dengan konsumsi bahan baku yang tinggi, menjadikan produksi semen sebagai salah satu tantangan besar dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Maka dari itu, terdapat alternatif baru yaitu Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) dan fly ash sebagai bahan campuran beton untuk meminimalisir penggunaan semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan GGBFS dan fly ash pada campuran beton. Berdasarkan pengujian kuat lentur beton berdasarkan persentase GGBFS, didapatkan bahwa pada umur 28 dan 56 hari secara umum naik pada persentase GGBFS 20% dan mengalami penurunan pada persentase GGBFS 50% dari berat semen, sedangkan pada pengujian kuat lentur beton berdasarkan fly ash, didapatkan bahwa pada umur 28 dan 56 hari secara umum mengalami peningkatan setelah ditambahkannya persentase fly ash sebesar 10% dari berat semen.
Copyrights © 2025