Abstract Company profit refers to the income earned from business activities over a specific period. Companies that report high profits appear more attractive to stakeholders. Consequently, management may be inclined to manipulate financial statements—such as by delaying revenue recognition or managing expenses—to present a more favorable financial position. This practice, known as Earnings Management (EM), artificially enhances the company's performance. This study aims to examine whether board independence and board size, as elements of Corporate Governance (CG), moderate the influence of Corporate Social Responsibility (CSR) on EM. The research focuses on manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) between mid-2020 and 2022. A purposive sampling method was employed, yielding a sample of 54 manufacturing firms that met the specified selection criteria. Data were analyzed using both descriptive and inferential statistical methods. The findings reveal that CSR does not have a significant relationship with EM. Furthermore, neither board size nor board independence significantly moderates the relationship between CSR and EM, suggesting that these corporate governance mechanisms may not effectively mitigate earnings management practices related to CSR engagement in the observed firms. Keywords: Board Independence, Board Size, Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Earnings Management. Abstrak Laba perusahaan ialah keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usahanya dalam periode tertentu. Perusahaan dengan laba yang tinggi akan terlihat lebih menarik bagi para pemangku kepentingan. Maka dari itu, pihak manajemen berkehendak melangsungkan penundaan pengakuan pendapatan, manajemen beban, ataupun manipulasi laporan keuangan untuk tampil lebih menguntungkan. Tindakan yang meningkatkan kinerja perusahaan secara tidak realistis ini disebut Earnings Management (EM). Tujuan dilakukannya penelitian ini yakni memahami dan menganalisis apakah board size (ukuran dewan) dan board independence (ukuran direktur independen) sebagai perwakilan dari Corporate Governance (CG), dapat memoderasi pengaruh Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terhadap EM. Perusahaan manufaktur yang terekam sebagai perusahaan terbuka pada BEI, yakni Bursa Efek Indonesia dari periode 2020 sampai 2022 menjadi populasi penelitian. Metode purposive sampling yakni metodologi penentuan sampel yang diaplikasikan di penelitian ini, dengan 54 perusahaan manufaktur yang memenuhi persyaratan spesifik. Analisis statistik deskriptif serta analisis statistik inferensial ialah metode analisis yang dimanfaatkan pada penelitian ini. Hasil penelitian menandakan bahwasanya (a) TJSL tidak berpengaruh signifikan terhadap EM; (b) board size tidak dapat memoderasi pengaruh TJSL terhadap EM; dan (c) board independence tidak dapat memoderasi pengaruh TJSL terhadap EM.   Kata kunci:  Board independence, Board size, Corporate Governance, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, Earnings Management.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025