Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran generasi muda dalam memperkuat ketahanan pangan melalui keterlibatan aktif mereka di sektor pertanian, khususnya di wilayah Kabupaten Ngawi. Fokus utama kajian ini adalah rendahnya tingkat partisipasi pemuda dalam aktivitas pertanian yang berpotensi menimbulkan krisis regenerasi petani serta menurunnya produktivitas sektor pertanian di daerah tersebut. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi langsung terhadap pemuda berusia 16 hingga 30 tahun yang terlibat dalam kegiatan pertanian. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari sumber resmi seperti publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa meskipun Kabupaten Ngawi memiliki potensi besar sebagai kawasan agraris, partisipasi generasi muda dalam bidang pertanian masih tergolong rendah. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti citra negatif terhadap profesi petani, keterbatasan akses terhadap lahan dan modal, serta kurangnya dukungan kelembagaan dan teknologi pertanian modern. Padahal, pemuda memiliki kapasitas besar untuk menjadi agen inovasi dalam modernisasi sektor pertanian. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang terintegrasi melalui kebijakan di bidang pendidikan, pelatihan, pemberdayaan, serta pemberian insentif.
Copyrights © 2025