Lansia rentan mengalami gangguan kecemasan akibat perubahan fisiologis, psikologis dan sosial selama proses penuaan. Salah satu intervensi non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi kecemasan adalah terapi reminiscence yang melibatkan penggalian kembali pengalaman masa lalu yang bermakna. Studi ini menggunakan desain studi kasus deskriptif pada Ny. M, seorang lansia di Desa Puger Wetan dengan gangguan kecemasan. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan instrumen Geriatric Anxiety Inventory (GAI). Intervensi diberikan selama enam sesi dengan durasi 30–60 menit setiap sesi. Hasil menunjukkan penurunan skor kecemasan dari 15 (kategori sedang) menjadi 6 (kategori ringan) setelah intervensi. Terapi reminiscence terbukti membantu klien mengenali dan menerima pengalaman hidupnya serta meningkatkan interaksi sosial dan penyesuaian emosional. Kesimpulannya, terapi reminiscence efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada lansia dan dapat direkomendasikan sebagai bagian dari intervensi keperawatan
Copyrights © 2025